Tuesday, June 5, 2012

Too Big To Fail

Banyak di antara kita yang sedang mempertanyakan sejauh mana market akan bergerak turun? Apakah krisis eropa berpotensi menjadi crash jilid 2 setelah 2008 ? Apakah dampak sistemiknya bisa sebahaya ketika 2008?

Pada 2008 dimana saat itu Lehman Brother dinyatakan bankrupt dan tidak di bailout oleh pemerintah US dengan alasan bahwa tidak sepatutnya dampak kerakusan kapitalis wallstreet harus di tanggung oleh pemerintah. Dan ketika situasi berkembang dengan cepat dimana AIG, Merryl Linch, Goldman Sach dan bank investasi lainya mulai akan juga kolaps karena justru mereka banyak membeli produk-produk invetsasi Lehman, malah di bail out oleh pemerintah dengan total kucuran dana sekitar 700 Miliar Dollar.

Pertanyaanya: mengapa AIG di bailout? jawabannya adlah karena saat itu hampir separuh bank di dunia memiliki polis di AIG dengan total investasi senilai 18 triliun dollar. Dan apabila  AIG di biarkan kolaps seperti Lehman, maka dampak sistemik akan terjadi dengan cepat DALAM WAKTU BERSAMAAN, karena tidak ada likuiditas lagi di pasar serta dapat meruntuhkan kepercayaan pasar. Sehingga saat itu pemerintah terpaksa mengucurkan 700 Miliar dollar untuk di bagi-bagikan kepada sekitar 9-10 bank terkemuka di US untuk dapat mengucurkan kredit dengan jaminan sahamnya dimiliki pemerintah namun kepemilikan saham tersebut tanpa hak suara. Dan itulah sebabnya hingga kini 10 bank di US tersebut menguasai 27% total aset perbankan di US.


Saat ini krisis yang terjadi di eropa adalah ketidakmampuan negara untuk membayar utang pemerintah. Krisis utang Eropa terjadi dari kombinasi faktor kompleks yaitu kondisi kredit mudah selama periode 2002-2008 yang mendorong resiko  pinjaman yang tinggi , krisis keuangan global 2007-2012, ketidakseimbangan perdagangan internasional,  gelembung property yang pecah  sejak resesi global 2008.

Nah apakah akan banyak pihak yang begitu saja membiarkan ekonomi suatu kawasan akan terpuruk? dengan penglaman resesi global 2008  saya pikir para pemimpin negara khususnya di Uni eropa tahu betul cara-cara penanganan yang tepat melalui kebijakan fiskal dan moneternya, walau dapat dikatakan bahwa dalam 4 tahun terakhir belum ada kemajuan berarti, terlihat bagaimana Bursa Eropa dan Amerika belum dapat kembali mencapai titik tertingginya sebelum 2008. Kesimpulannya : It's too big to fail

Kaitan dengan IHSG, sejak 2008 IHSG selama 4 tahun telah berhasil secara konsisten terus mencetak all time high, sehingga wajar jika harus terjadi koreksi dan adjustmen dengan bursa regional. Meski banyak pendapat fundamental ekonomi kita kuat, namun jika asing di bursa saham melakukan net sell terus menerus , maka hanya soal waktu IHSG akan terus menerus downtrend.

Dalam situasi market downtrend pastikan satu hal yaitu tidak melakukan aksi beli. Hanya itu obat mujarab untuk dapat bertahan.

HATI-HATI IHSG 3500, kalau tersentuh /breakdown,  3200 menjadi very possible. Bayangkan jika market dari 4200 turun 12% menjadi 3700 kita sudah melamun, maka bila harus turun 10% lagi menjadi 3200 , secara indeks turun +/- 20% adalah hal wajar , tapi menjadi tidak wajar kalau anda salah mengambil keputusan.

Dalam seminar saya di bandung nanti akan saya sharingkan hal-hal yang harus dilakukan dan perkiraan bottom IHSG di titik berapa, serta KAPAN timing tepat untuk masuk kembali. Jika kita dapat memprediksikan pergerakan arah indeks dan saham, maka tentunya kita tahu kapan adanya possibility untuk kembali bullish.

Semoga bermanfaat

No comments: