Friday, December 2, 2011

Mendeteksi Bandarmologi dengan Volume Analisis

Banyak kita jumpai atau sering kita dengar bahwa untuk mendeteksi pergerakan smart money, big fund, atau bandar kita harus menganalisis volume. Hal tersebut benar adanya, namun perlu kita ketahui bahwa selain price ( harga saham ) yang dapat dengan dimanipulasi, volume saham pun dapat di manipulasi. Jika kita hanya melihat suatu angka yang tertera pada summary/ rekap pada data transaksi, maka hal tersebut tetaplah masih dapat dikatakan analisis yang bias.

Dalam buku berjudul Value in Time karya Pascall WIllain, disebutkan bahwa pergerakan bandar/ big fund/ smart money dapat terdeteksi APABILA kita dapat memisahkan volume aktif dan volume pasif. Penjelasan mengenai kedua jenis volume tersebut tidak dapat saya tulis di blog ini karena akan memakan waktu  panjang untuk pembahasannya, namun secara garis besar pemahaman tersebut adalah benar.

Setelah menandai mana volume aktif dan pasif maka hal lain yang perlu kita pahami dan ketahui adalah KONSISTENSI. Nah konsistensi inilah yang paling sulit disamarkan oleh big money. Price, Volume, indikator, masih bisa disamarkan dengan bermacam trik, tetapi 'konsistensi' adalah kesulitan paling tinggi bagi price mover. Alasannya sederhana, dalam proses akumulasi, distribusi, mark up, atau mark down, price mover/ big money selalu mempunyai suatu TARGET, baik berupa target waktu atau target harga. Nah target waktu dan harga ini  tentunya dibatasi juga oleh jumlah uang/ size yang sudah di alokasikan untuk semua tahapan  tertentu, dan dari sanalah tercipta konsistensi tersebut.

Dari konsistensi tersebutlah maka kita belajar merangkai pergerakan harga, volume/size, dan konsistensi profile buyer/sellernya. Metode analisa ini paling mudah diterapkan dalam saham-saham bluechips atau penggerak indeks IHSG, namun sulit diterapkan pada saham-saham berjenis gorengan. Mengapa? karena pada saham-saham bluechips, kapitalisasi sahamnya besar dan size uangnya besar dan TENTUNYA konsistensi profile buyernya  lebih panjang sehingga lebih mudah bagi kita untuk mengenalinya. Sebaliknya pada saham gorengan hal ini sangat sulit, karena konsistensinya pendek.

Jadi dalam menganalisa bandarmologi tidak dapat semata-mata menganalisa volume saja lalu dengan cepat menyimpulkan suatu analisa. Dalam menganalisa saham, justru pada bagian inilah saya menganalisanya dengan waktu yang lebih lama dibanding menganalisa chart beserta indikatornya. Bagian ini adalah bagian terpenting, karena dari sinilah kita akan merangkai analisanya dengan chart hingga dapat memperkirakan suatu arah apakah saham akan naik atau turun. Tinggal selanjutnya menentukan " TIMING" nya. 

Saya akan berikan contoh : Kemarin pada hari kamis 1 Desember 2011, ada seorang pembaca blog bertanya pada saya melalui BBM tentang ASII, dan saya broadcast SELL, saat itu harga di kisaran 72300, padahal market sedang naik-naiknya, demikian pula dengan ITMG. Nah, akan tetapi mungkin banyak orang yang justru antusias membeli saham pada saat harga naik atau malah berharap akan naik lebih tinggi lagi. Pertanyaanya: Bagaimana saya dapat memperkirakan kemungkinan  ASII ITMG akan turun saat itu? sangat sederhana, karena saya melihat adanya suatu pihak yang secara konsisten melakukan penjualan justru saat pihak lain membeli di harga offer. Tentunya sebelum menganalisa konsistensi dan volumenya, kita sudah menganalisa dan mengingat di memory jauh hari sebelumnya  siapa-siapa yang terlibat penuh dalam saham-saham tersebut.

Kalau saja hanya dengan menganalisa volume dan kita dengan mudah menyimpulkan sesuatu, maka saya pikir trading saham bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan, dan dunia tidak akan banyak orang miskin, karena dengan mudah setiap orang mendeteksi pergerakan bandar hanya dengan hitung-hitungan matematika dan kesimpulan sederhana.

Pada saatnya nanti saya akan membuat suatu gathering bagi pembaca StockFortuner untuk menjelaskan hal ini  secara lebih spesifik di tahun 2012. Dan bagi anda yang menerima broadcast stockbuzz realtime blackberry, hendaknya belajar mencoba mencocokan stockbuzz tersebut dengan analisa anda, paling tidak sebagai bahan edukasi semata.

Dalam proses analisa saham, banyak faktor yang harus dipertimbangkan sehingga dapat dirangkai menjadi satu kesimpulan, namun dari sekian banyak faktor tersebut pada akhirnya menjadi suatu tehnik yang sederhana, dengan kata lain hal yang sederhana berawal/datang dari sesuatu yang kompleks dan detail. Contoh : Ketika seseorang menggunakan HP, alat elektronik, atau membeli rumah, tahukah anda bahwa semua itu melalui suatu proses pembuatan yang detail dan rumit. Kita hanya menikmati kesederhanaan dari suatu HP untuk berkomunikasi, padahal proses komunikasi tersebut selain ada rangkian elektronik pada  handset, juga ada proses receiver pada BTS/ menara pemancar gelombang, lalu diteruskan ke provider dalam bentuk data digital dst. Demikian pula dengan saham, konsep ini berlaku juga dalam semua aspek kehidupan pada umumnya. Segala sesuatu dimulai prosesnya dari sesuatu yang detail.

Semoga bermanfaat.

No comments: