Friday, December 31, 2010

Market Review 2010

Pada tahun 2010 IHSG mengalamai kenaikan 46% yaitu dari 2534 -3703. Artinya kekayaan orang Indonesia yang berinvestasi di pasar modal setidaknya mengalami kenaikan berkisar 25 % - 46%, lebih bersyukur apabila bisa lebih dari 46%, karena jelas hal tersebut beat the market. Jika portofolio anda selama setahun ini malah minus ( terhitung jan-des), berhati-hatilah, ada sesuatu yang salah dengan pola investasi atau trading anda. Dan silakan baca postingan saya di : http://stockfortuner.blogspot.com/2010/11/dont-lose-your-money-dont-lose-your.html

Koreksi sepanjang 2010 terjadi 2x yaitu di bulan Mei, dimana issue gagal bayar Yunani menjadi sentimen negatif saat itu , dan terakhir pada bulan november desember. dan apabila kita memperhatikan sepanjang 2010 ini, koreksi yang terjadi secara umum adalah karena faktor eksternal ( regional ). Dari dalam negeri sendiri fundamental ekonomi Indonesia cukup bagus, dimana IHSG masuk dalam 3 besar kinerja terbaik dunia, cadangan devisa mencapai 95 Miliar dollar ( terbesar dalam sejarah ), dan rata-rata indikator ekonomi makro kita cukup baik.

Belajar dari kesalahan dan kesuksesan trading/investasi pada 2010 amatlah penting, kita juga melihat psikologi massa di mana pada saat bull euforia dan optimisme timbul dan bagaimana saat terjadi koreksi fear, rasa cemas, pesimisme terjadi di benak kita. Trading adalah psychology game, untuk itu selain menguasai tools trading , juga perlu memahami psikologi massa yang terjadi.Big Fund sangat jago dan SANGAT memahami psikologi trader. Psikologi trader hanya 1 saja sebetulnya yaitu: MAU CUAN CEPAT KONTAN. Nah hal inilah yang dimanfaatkan big fund. Hal ini terlihat jelas pada trading di tanggal 29 dan 30 desember 2010, dimana ada ada 1 saham sektor tambang dan 1 saham sektor komoditi, dan satu saham bluechip lainnya, yang jelas terlihat bagaimana big fund tidak akan mau berbagi cuan kontan dengan trader. Trader yang mau beli silakan beli di harga tinggi, dan kalau mau cut loss harus di level 2-3 tingkat fraksi harga yang lebih rendah. Tidak percaya? he he he, sudah sering terjadi hal tersebut.

Nah, selama 2010, dengan kenaikan IHSG yang fantastis, jelas menumbuhkan optimisme untuk 2011. Namun hendaknya optimisme tersebut harus sejalan dengan pengalaman trading di masa lalu, dan jangan terjebak dengan mengulangi kesalahan-kesalahan yang kita lakukan.

Kenaikan IHSG 2010 di dukung dominan oleh sektor banking , konsumsi, otomotif dan B7. B7 bergerak naik signifikan pada September - November sebaliknya sektor banking , konsumsi dan otomotif mengalami penurunan. Kalau saja B7 tidak mampu bertahan di bulan desember, maka hampir dipastikan IHSG tidak akan ditutup di level 3700 .

Jika kita melihat kembali ke belakang, dan menganalisa pola trading kita yang berdasarkan ilmu FA/ TA, maka kita bisa menarik 1 kesimpulan yaitu: TIMING. Kita harus mampu menentukan timing yang tepat untuk dapat melihat kapan adanya suatu ciri khas / pola/ sinyal adanya kemungkinan suatu saham akan bergerak naik atau turun. Dan jujur saja, hal ini tidak mudah, dan oleh karena tidak mudah, maka ada ilmu TA yaitu buy on breakout with volume. Tapi ini pun bukan suatu jaminan, sebagaimana pernah saya bahas di topik TA vs bandarmologi. Oleh karena itu , jika anda ingin menang di market, needs a lot of hardwork. Trading menjadi simple karena sudah melalui perjalanan / pengalaman yang sulit.

Orang yang cuan besar di 2010 adalah orang yang buy di Januari dan sell di semester 2 tahun 2010. Nah silakan berpikir secara logika dan kembali ke metode trading serta faith and belief masing-masing, NAMUN 1 hal yang perlu saya garis bawahi adalah: RESULT is your parameter. Silakan berteori apapun, tapi kita bisa ngeri apabila melihat selama 2010, portofolio kita misal di januari 2010 ada 100 juta dan di desember 2010 malah kurang dari 100 juta dengan dihitung cash pada SOA + nilai closing harga saham di 30 desember.

Semoga dengan evaluasi pada pola trading kita di 2010 dapat menyempurnakan pola trading kita lebih baik di 2011. Goodluck & Semoga bermanfaat.

No comments: