Pada pekan lalu kita sudah melihat bagaimana Big Fund telah keluar dari market. Heavy Distribution terlihat pada sektor Banking, ASII dan industri semen. Banking dan ASII yang selama sejak tahun 2010 menjadi backbone IHSG perlahan namun pasti mulai rapuh. Hanya soal waktu bagi IHSG untuk jatuh sebagai dampak dari krisis Eropa yang masih terus menerus belum jelas menangani gagal bayar surat utangnya.
IHSG pada pekan depan berpeluang bergerak dalam range 3850-3950 dengan kecenderungan adanya potensi jatuh lebih dalam. Kemungkinan Technical rebound pada saham-saham banking ASII bisa saja terjadi, NAMUN hampir dapat dipastikan ada 2 kemungkinan yang biasanya dilakukan seorang trader yaitu :
1. MENEBAK kira-kira dengan metode TA ( fibo, S/R dll ), antri bid, jika dapat, maka begitu harga technical rebound/ mental , lalu SELL. Metode ini TIDAK ADA BEDANYA dengan tebak-tebakan, dan kalaupun cuan maka ada faktor keberuntungan, mengapa? karena keberuntungannya adalah metode ini seiring/bersamaan dengan sekelompok big trader yang berani buy , harga naik sekitar 1%-3% lalu SELL.
2. MENUNGGU harga BREAKOUT pada level tertentu secara TA, lalu buy, disini biasanya banyak orang yang terjebak, karena begitu buy lalu nyangkut.
Pada hari Jumat kemarin, bagi yang menerima Broadcast BBM, saya mencoba membantu teman-teman mengingatkan bila ada potensi bahaya yang mungkin terjadi, sebagai contoh BMRI. Pada saham BMRI banyak retailer yang antri BUY di level 6200, dan ketika saya ingatkan bahwa tidak lama lagi level 6200 AKAN DIGUYUR, banyak orang ragu bagaimana mungkin saya bisa memperkirakan hal tersebut AKAN terjadi. Jika saja kita mau belajar bagaimana ilmu bandarmologi big fund, maka setidaknya pikiran kita setidaknya bisa ALIGN/selaras dengan big fund , sehingga kita bisa berhati-hati dan memperkirakan KAPAN, DIMANA, PADA LEVEL berapa harga akan di guyur/dimakan.
Satu hal yang ingin saya sampaikan disini adalah : bahwa level SUPPORT RESISTANT yang SESUNGGUHNYA bukan dilihat / ditentukan oleh data masa lalu yang kemudian kita gunakan garis-garis untuk menentukan Suport Resistant. Apakah suatu harga S/R akan di tembus atau tidak hanya pihak bandar yang tahu. Lalu pertanyaanya: bagaimana kita bisa mengetahui CIRI KHAS bottom suatu harga atau TOP suatu harga ? Jawabannya: Pada bottom area , biasanya ada pola DUMP and LIFT, dan pada Top area biasanya ada pola LIFT and DUMP. Bagaimana penjelasan tentang hal ini? saya akan jelaskan pada FREE SEMINAR tentang bid offer analysis, bandarmologi dan Seconds to Breakout/Breakdown/ Forensic Analysis yang akan diadakan 3 maret 2012 ( tempat tentative ).
Bagi anda yang masih belum berkesempatan mengikuti Free Seminar?Gathering pada 12 Feb 2012 besok, maka daftarkan diri anda melalui BBM ( tidak melalui Email ).
Hal terpenting dalam trading beberapa waktu kedepan adalah, seyogianya anda lebih berhati-hati karena potensi IHSG jatuh sangat besar seiring dengan WAKTU yang masih terus maju dengan tanpa adanya kekuatan untuk naik lagi. Perhatikan: pada pekan lalu, ada 1 hari dimana IHSG hijau namun terjadi net sell asing. Hal ini adalah indikasi 'something wrong'. Dalam postingan saya di tahun lalu di blog ini , telah saya jelaskan bahwa adalah MUSTAHIL IHSG BISA NAIK tanpa adanya peran dana Asing, yang mana juga dengan kata lain saya ingin katakan mustahil IHSG BISA NAIK jika hanya peran dana lokal / retailer yang berani menampung saja. Suka atau tidak inilah realitas market kita. Semoga bermanfaat.
Note: Please lebih berhati-hati dalam beberapa waktu kedepan.
No comments:
Post a Comment