IHSG di perkirakan pekan depan akan bergerak dalam range 3750-3825. kemungkinan besar pada 3 hari pertama Senin Selasa Rabu market masih akan bergerak mendatar berada di bawah 3800.
Kondisi saat ini sangat berbahaya karena IHSG pada pekan lalu tidak mampu berada diatas level 3800. Big Fund pada pekan lalu secara konsisten menunjukan adanya distribusi secara terukur. Peluang IHSG saat ini sangat besar kemungkinan akanmenuju ke level terdekat 3700. Memang ada kemungkinan menjelang akhir pekan depan bisa saja IHSG kembali diatas 3800, namun saya melihat peluangnya kecil.
Saat ini IHSG masih belum dapat dikatakan bearish trend, naun kita harus waspada apakah ini akan berubah menjadi sideways/ start of bearish trend untuk 3 bulan kedepan.
Pilihan / Strategi kita saat ini adalah :
1. Mewaspadai adanya koreksi IHSG hingga ke level 3600. Bila benar nantinya itu terjadi , maka sekarang ini adalah awal dari perjalanan itu.
2. Akan disebut benar bearish/ downtrend secara TA apabila IHSG telah berada di bawah 3600. Dan bila IHSG berada di bawah 3600, maka peluang untuk rebound bisa memakan waktu minimal 3 bulan.
3. Bila IHSG pada akhir pekan depan mampu kembali stay firm diatas 3800, maka skenario no. 1 dan skenario no.2 akan terbantahkan.
Things To Do:
Jangan terlalu agresif pekan depan, terutama dalam kondisi market bergerak mendatar. Perhatikan value transaksi pada masing-masing saham. Apabila value transaksi besar namun harga bergerak mendatar maka perlu waspadai adanya terjadi perpindahan dari big fund ke retailer. Saya pribadi worry setelah level 3800 tertembus kebawah dan berikutnya adalah level 3750. Level 3750 tertembus , maka akan sulit bagi trader untuk trading.
Peluang terbaik kita saat ini hanya mengharapkan IHSG bergerak di range 3750-3850 secara konsisten dalam 2-3 pekan depan kedepan. Akan lebih baik bila ternyata mampu berada di atas level 3850 ( walau untuk saat ini saya pesimis ).
Faktor Global:
Sentimen utama global saat ini adalah kekhawatiran tidak dapat dinaikannya pagu utang Amerika oelh kongres. Apabila sampai 2 Agustus tidak tercapai kesepakatan anatara Obama dengan kongres, maka besar kemungkinannya Amerika akan mengalami gagal bayar surat utangnya. China sendiri saat ini telah menganggap bahwa Amerika secara de facto telah mengalami gagal bayar, indikasi dari anggapan China adalah berbagai kebijakan amerika yang terus mencoba melemahkan mata uang nya.
Bila ternyata Kongres tetap bersikeras tidak akan menaikan pagu utang maka, seperti yang Obama pernah katakan, finansial global akan mengalami krisis finansial yang lebih berbahaya. Denagn kondisi tarik ulur semacam ini tentunya bursa saham global akan terseret. Nah secara TA apabila kita melihat chart Dow, MAKA SANGAT JELAS ada kemungkinan Dow memasuki atau telah menjalani DOWNTREND.
Mungkin ada yang berpendapat bahwa secara TA Dow bila dilihat weekly chart masih belum menembus support area, atau di daily chart Dow masih mengharapkan belum menembus support berikutnya, pendapat itu sah-sah saja, namun satu hal yang dapat saya pastikan APABILA MAU MENUNGGU secara Technical indeks/price menembus support baru mau cutloss, MAKA biasanya damage cost nya sudah terlampau besar.
Dengan analisa Dow diatas, maka kembali kita lihat impactnya terhadap Bursa global asia, eropa dan BEI. setidaknya kita telah mempersiapkan apa yang akan terjadi guna antisipasi hal-hal diatas apabila terjadi.
Indonesia sendiri saat ini fundamental perekonomian cukup baik sebagaimana statement pemerintah maupun melihat data-data indikator makro mikro ekonomi. Namun perlu kita sadari bahwa pasar modal selalu bergeraka lebih dulu di anding sektor riil. Pada contoh 2008, sangat jelas terlihat bursa global bergerak mendahului sektor riil di manapun di negara maju maupun negara berkembang. Setelah bursa saham crash, barulah sektor riil mengikutinya, demikian pula pada 2009 dan 2010, ketika bursa saham rebound dan rally, sektor riil masih belum apa-apa, baru kemudian secara perlahan mengikutinya.
Hal itulah jawaban mengapa kalau kita membaca koran atau berita yang menyatakan fundamental ekonomi kuat dan bagus tapi kok bursa sahamnya mulai koreksi/ jatuh, itulah jawabannya, karena bursa saham akan selalu bergerak lebih dulu dibanding sektor riil, sedangkan data pemerintah tentang growth GDP, indeks konsumen, indeks employment dsb , mengacu pada data lalu.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment