Pernahkah atau seringkah Anda ketika menganalisa suatu pergerakan harga saham, dan telah menentukan trading plan untuk keesokan harinya, ternyata keesokan harinya ketika regional tidak bersahabat misalkan Dow -1%, Shanghai -1%, Straits -1%,Hangseng -1%, kemudian Anda menjadi ragu-ragu?
Atau sebaliknya, keika Anda telah menganalisa dengan TA suatu harga saham, Anda yakin karena menurut Anda semua indikator TA bagus,telah terkonfirmasi buy, lalu anda buy menjelang closing market. TERNYATA, malamnya Dow -2% dan Eropa -1,5%, saya yakin anda mulai worry. Keesokan pagi, misalnya Nikkei -1,5%, Shanghai -1%, Hangseng - 2%, Straits -0,5%, saya yakin sebelum market buka pun anda merasa YAKIN bahwa saham yang anda beli kemarin akan menjadi merah, dan biasanya dalam kondisi inilah masalah telah dimulai.
Di milis-milis, koran, atau radio, jika kita cermat mengamati, sebetulnya jika kita semua mau jujur pada diri sendiri, kondisi pergerakan market regional lebih mendominasi psikologi trading kita dibandingkan dengan analisa yang telah kita lakukan, anda setuju? Telah terbukti berulang kali bahwa setiap analisa yang dipublikasikan/dikemukakan di media, lebih cenderung terintimidasi oleh Bursa indeks regional. Jika regional hijau, ramai-ramai orang meramal akan hijau, jika regional merah, maka pesimisme yang mendominasi.
Pertanyaanya: kita menganalisa berdasarkan skill kita atau berdasarkan Regional Analisis? Perlu saya sampaikan bahwa pada bursa BEI, indikator TA secara umum banyak termanipulasi oleh ulah bandar. Beda dengan market luar negeri dimana pelaku marketnya sangat majemuk dan mencerminkan kondisi riil pasar. Itu sebabnya jika kita menggunakan Technical Analysis di market yang sudah mature tentu lebih sangat teraplikasi dengan baik dibandingkan dengan market Indonesia. Salah satu sahabat saya pernah memberikan data kepada saya yaitu ketika pada tahun 2003, dimana nilai 15% saham Microsoft dapat membeli semua saham yang ada di Indonesia. Artinya: jika pemegang saham Microsoft menjual 15% sahamnya , maka uangnya dapat menguasai 100% kapitalisasi BEI pada 2003. Pada saat sekarang tentunya kapitalisasi BEI telah meningkat jauh.
Oleh karena itu, sebelum anda memutuskan membeli suatu saham, pastikan bahwa Anda juga memasukan analisa regional dalam salah satu komponen analisa anda sebelum mengambil keputusan. Memang bisa saja market kita bergerak berlawanan dengan market global, namun seberapa sering hal tersebut terjadi? Dalam pengamatan saya, IHSG bergerak berlawanan dengan market global secara ekstrem hanya terjadi pada Agustus 2010- mid Feb 2011. Selebihnya walau kadang ada telat beberapa hari tetap market akan mengalami adjustmennya.
Nah, banyak yang sering terkecoh membeli saham, lalu malamnya bursa amerika dan eropa ternyata merah, biasanya kita mulai menggunakan kata: " semoga " besok hijau. Sayangnya, lagi-lagi harapan kita lebih banyak bertentangan dengan fakta yang sebenarnya. Oleh karena itu, adalah penting bagi siapapun dalam menganalisa market BEI, harus mampu menganalisa profile buyer seller. Mengapa? karena market kita hanya dikuasai oleh beberapa Big Fund dengan dana yang luar biasa.
Di luar negeri seperti Amerika, Eropa, atau Asia lainnya, pada umumnya mereka mempunyai ketentuan/ peraturan bahwa dana yang dimainkan di luar negeri tidak boleh lebih dari 5% dari total Nilai Aktiva Bersih ( NAB ) dana kelolaan mereka. Angka ini bervariasi , tapi pada umumnya berkisar 5%-15%. Bisakah Anda bayangkan dengan 5%-15% dari NAB mereka saja sudah mampu menguasai 70% kapitalisasi market BEI? artinya apa? artinya market kita sebetulnya kecil sekali.
Jadi apabila para hedge fund asing tersebut mengambil keputusan berdasarkan news atau fundamental global intermarket analysis, itulah sebabnya berpengaruh pada market kita. Contoh: pada November 2009, saya ingat pada hari kamis ( saya lupa tanggalnya ), tidak ada berita apa-apa, asing mendadak melakukan sell off saham-saham unggulan, IHSG rontok hari itu sekitar minus 2%-3% dengan volume signifikan. Sore jam 18.00, barulah keluar news di mana-mana yaitu Dubai World gagal bayar utang dengan nilai 80 Miliar dollar. Keesokan harinya adalah jumat merupakan hari libur nasional, lagi-lagi retail lokal gigit jari dengan perasaan gundah gulana, apalagi jumat dan sabtunya angka gagal bayar membengkak menjadi 160 Miliar dollar wkwkwk. Senin ketika market buka, tanpa ampun market rontok. Regional juga merah membara.
Jadi kesimpulannya : adalah baik belajar Technical Analysis, namun secara khusus saya katakan bahwa aplikasi terhadap market BEI membutuhkan pemahaman faktor-faktor non TA terutama bandarmologi. Suka atau tidak, percaya atau tidak, raport portofolio anda selama ini merupakan jawaban nyata atas apa yang telah anda pelajari.
Saya telah banyak membaca buku import tentang pengalaman trader hebat, berbagai macam teori indikator, strategi dan taktik, namun ketika diaplikasikan secara utuh di market BEI, tetap hasilnya cenderung 50:50. Namun ketika saya memahami tentang bagaimana pola-pola faktor non tehnis yang terjadi pada pergerakan harga suatu saham di BEI, lalu baru saya gabungkan dengan beberapa teori yang disebutkan dalam buku, barulah filterisasi untuk mengambil keputusan lebih utuh. Dan ternyata jawaban dari semuanya adalah satu: Market kita terlalu kecil dan sangat mudah di manipulasi. Semakin kecil kapitalisasi sahamnya semakin mudah di manipulasinya.
Kita tidak bisa begitu saja mengabaikan taktik dan strategi para big Fund begitu saja, karena ketika anda mengabaikan hal tersebut, yang terjadi selalu adalah lebih banyak bencana daripada kebahagiaan dalam trading di saham. Sekali lagi, nilai portofolio anda sejak pertama kali anda terjun di market hingga sekarang adalah BUKTI nyata atas apa yang saya sampaikan.
Cobalah sekali-sekali anda menganalisa pergerakan indeks regional, lalu bayangkan apa yang terjadi jika indeks tersebut besok hijau atau merah, maka hal itu akan berpengaruh terhadap market kita. Baru mulai analisa sahamnya, maka anda akan mendapat gambaran lebih utuh. Hal ini juga diberikan dalam materi di workshop, sehingga setidaknya kita dapat memprediksikan kedepan market akan hijau atau merah. IHSG adalah barometer cuaca terhadap saham-saham yang akan kita beli. Tanpa mampu meramalkan cuaca di depan sama artinya anda mencoba menerbangkan pesawat dalam segala cuaca, yang berarti kalau cuacanya baik, anda selamat, jika buruk maka ada beberapa kemungkinan yaitu soft landing, hard landing, hingga berakhir crash.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi anda. Besok kemungkinan besar IHSG hijau....salam
No comments:
Post a Comment