

Pola M On Top atau dikenal dengan Double Top adalah suatu pola mengerikan dari suatu pergerakan harga, apalagi bila pola tersebut muncul di Top Area. Pola chart saat ini mirip dengan menjelang awal tahun 2008. Akankah secara historikal Crash IHSG akan terulang?
Dengan ini saya lampirkan chart pada menjelang crash 2008 dan saat ini. Pada chart tersebut terlihat mirip sekali polanya, persoalannya adalah: akankah sejarah berulang?
Melihat Asing keluar dari IHSG dalam sebesar 3Triliun lebih dalam 2 hari jelas bukan sembarang petunjuk yang patut diabaikan. Bayangkan bila dalam tahun 2010, Asing Net buy sebanyak 19 Triliun dalam setahun ,dan keluar 3 Triliun dalam 2 hari saja. Dan hal ini sangat patut diwaspadai dengan cermat.
Beberapa saham yang telah tertekan dalam sepekan hari bursa, mungkin akan mengalami technical rebound sesaat, namun pertanyaanya adalah What Next? Bagi mereka yang belum mengalami pahitnya Crash 2008, sebaiknya berhati-hati, dan bagi yang telah mengalami tentu harus tahu bagaimana menyikapi pola trading di masa-masa sulit.
Ada kemungkinan bahwa Asing berpikir valuasi IHSG sudah terlalu mahal dibandingkan dengan valuasi Dow dan market eropa yang mulai bull. Dan adalah wajar apabila Asing berpikir profit taking di market yang mahal dan masuk ke market yang murah. Sentimen inflasi sebetulnya bukan hal yang terlalu ditakutkan, karena hal tersebut dapat diatasi pemerintah dengan kebijakan dan instrumen moneter. Kita melihat bagaimana rata-rata negara juga mengalami inflasi, dan China dapat mengatasinya meski indeks Shanghai juga mengalami kontraksi volatilitas yang tinggi.
Poin utamanya adalah : Asing keluar secara merata di semua saham bluechip. Pertanda apakah ini? Tidak ada satu alasan yang paling masuk akal kecuali profit taking asing. Nah persoalannya adalah apabila terjadi profit taking Asing, biasanya dana tersebut akan lama kembali ke IHSG, dan bila lama kembali ke IHSG, jelas market akan mengalami downtrend. Mengapa downtrend? karena tipikal trader/investor lokal hanya mampu menampung saham tanpa mempunyai kekuatan mengerek harga. Suka atau tidak ini adalah FAKTA. Fakta memperlihatkan asing net sell 3 Triliun dalam 2 hari berarti Lokal Net buy 3 Triliun. Artinya posisi Lokal sekarang sedang dalam posisi NYANGKUTERS. Karena secara logika harga turun dan lokal net buy.
Biasanya pula traders/investor lokal hanya ada 2 pilihan yaitu : profit sedikit ATAU cutloss. Dan hal tersebut telah terjadi. Satu-satunya cara untuk selamat adalah: Jangan trading saham yang downtrend, dan kalau rata-rata semua saham downtrend, maka berhentilah trading hingga saham tersebut berbalik arah menjadi uptrend.
Sesuai Tools TA saya, tekanan IHSG mungkin akan mereda dengan kemungkinan bergerak datar saja alias merah hijau tidak terlalu signifikan selama beberapa hari ( 2-3 hari), namun keadaan ini mungkin bisa berlangsung selama 2 pekan kedepan dengan tujuan IHSG 3200-3300. Swing up yang dapat terjadi hanya akan mempunyai pola downtrend dimana terciptanya LH ( Lower High ) dan LL ( Lower Low ).
Berikut daftar saham yang kemungkinan masih akan tertekan dalam 2- 3 hari kedepan yaitu :
AALI - BBCA - ADRO - BBTN - BLTA - BMRI - INDF - ISAT - ITMG - UNTR - KLBF - PGAS - SMCB - SMGR - TINS - UNSP - ANTM - PTBA - BUMI - DOID - ELTY - ENRG
Yang berpeluang Technical rebound lebih dulu adalah 3 saham sbb : ASII - TLKM - BBRI
Berpeluang technical rebound bukan berarti saham tersebut boleh di buy. Peluang technical rebound boleh di buy selama bisa mengeliminir faktor psikologi dan emosi serta menerapkan stoploss ketat.
Tulisan ini bukanlah merupakan rekomendasi buy/sell tetapi hanaymerupakan edukasi semata.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment