Beberapa waktu lalu saya berdiskusi dengan sahabat saya tentang mengapa IHSG terkoreksi begitu dalam hingga membuat banyak orang stress dan putus asa. Saya bertanya apakah betul Asing keluar dari market sebanyak 5,5 Triliun dikarenakan BI yang tidak mau menaikan suku bunga meskipun ada ancaman inflasi dari komoditas dan harga pangan? Alasan inflasi terus menrus didengungkan oleh para analis di media dan para trader. Betulkah faktanya demikian?
Sahabat saya mempunyai pandangan yang berbeda tentang alasan inflasi yang dijadikan Asing keluar dari market. Menurutnya, Indonesia selama inflasi masih di bawah 2 digit , maka tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Alasan beberapa pihak bahwa perlunya menaikan BI rate untuk meredam inflasi tidaklah masuk akal. Para analis mengkhawatirkan bahwa bagaimana bila inflasi lebih tinggi dari suku bunga? Sahabat saya menjawab: Di Amerika suku bunga mendekati nol yaitu sebesar 0.25 % padahal inflasinya jauh diatas suku bunga dan pasar terus membaik. Jadi tidak masuk akal bila inflasi ndonesia dijadikan alasan asing keluar dari market. Sebetulnya kalau mau jujur, mereka keluar karena sudah profit di Indonesia. Itu saja poinnya.
Dan ternyata opini sahabat saya tersebut benar adanya. Hal tersebut dibuktikan oleh media di harian Kompas hari ini 25 Jan 2011 pada halaman 11. Di harian kompas ditulis bahwa : India juga mengalami inflasi dan telah belasan kali menaikan suku bunganya. Sebagai akibat kenaikan suku bunganya , Goldman Sach mengeluarkan seruan agar para investor segera keluar dari India. Pertanyaanya: Bila Indonesia menaikan suku bunga, apakah analis yang percaya mentah-mentah bahwa inflasi penyebab rontoknya IHSG ,lebih menginginkan BI menaikan suku bunga dan secara lambat dan pasti Asing keluar dari Indonesia?
Bursa India juga mengalami koreksi hebat sebagai akibat kenaikan suku bunga. Bila Goldman Sach menyerukan investor pindah dari India karena kenaikan suku bunga, maka besar kemungkinan juga hal yang sama akan terjadi di Indonesia apabila BI menaikan suku bunga. Lalu apa alasan sebenarnya yang terjadi pada 3 pekan terakhir di BEI? padahal fundamental ekonomi Indonesia boleh dibilang cukup baik. tidak ada yang tahu pasti apa alasannya, karena hanya big fund yangtahu pasti mengapa dan apa yang akan dan telah dilakukannya.
Hari ini IHSG memberikan sedikit angin segar di tengah kegalauan dan frustasinya trader selama 3 pekan terakhir. Berdasarkan pengamatan saya, beberapa saham sudah mulai akan bergerak naik setidaknya dalam sepekan ini. Sayangnya pembalikan arah tidak merata pada semua saham. Jadi apabila anda salah memilih saham/sektornya, besar kemungkinan anda akan kembali tergelincir.IHSG close berada di area support sebelumnya dimana sekarang menjadi resistance area yaitu 3434. Walau harapan telah muncul namun belum dapat dipastikan IHSG kedepan akan kembali membaik dalam tempo singkat.Secara TA kita harus memastikan bahwa telah terbentuknya higher low yang barulah maka dapat menimbulkan confidence kita untuk mulai kembali masuk di market.
Salam
No comments:
Post a Comment