Saturday, December 18, 2010

Counter Opinion

Ternyata postingan saya sebelumnya di copas dan di publish di salah satu milis saham oleh seseorang, sehingga kemudian terjadi banyak silang pendapat maupun komentar-komentar tentang isi postingan tersebut. Dikarenakan apa yang saya posting di blog ini merupakan domain pribadi saya ( blog pribadi saya ), dan kebetulan apa yang di publish di milis tersebut bukan di publish oleh saya , maka saya berpendapat bahwa saya hanya akan mencoba sharing berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya di blog yang hanya milik saya. Jikalau dirasakan isi dari postingan saya tidak tepat terhadap pendapat masing-masing individu, ya sebaiknya tidak perlu capek-capek baca lagi postingan di blog ini ha.ha.ha.ha.


Faith and Belief = Parameter

Di market setiap trader mempunyai Faith dan Belief yang berbeda. Analisa dan style setiap individu dalam hal melakukan analisa, mengambil keputusan, judgement, logika dan penilaian bisa berbeda satu sama lain. Dan hal tersebut WAJAR. Lalu apa parameter dari suatu analisa yang benar? JAWABANNYA satu saja yaitu : Apakah portofolio anda hijau atau merah? dalam setahun ini IHSG naik sekitar 40%, apakah portofolio anda tumbuh sekitar 20%-40% ( kalau bisa lebih, maka lebih bagus) ?Misal uang anda Januari modal 100 juta , saat ini seharusnya minimal menjadi 120-130 juta bila misalnya anda likuidasi/ hitung harga close saham pada 30 Desember nanti. That's the point. Karena argumen apapun sepandai apapun anda dalam melakukan analisa dan dipuja-puja sebagai dosen saham, kalau portofolionya merah tetap saja analisa / pendapat BERARTI SALAH walau sering ngotot bilang orang lain yang salah. Sekarang saya balik logikanya, let's say ada seorang yang baru trading saham 1 hari, masih bloon tidak paham apa-apa, buy lalu sebulan cuan 20% lalu stop trading setahun sehingga kalau dihitung setahun profit 20%, maka pertanyaanya adalah: Analisa siapa yang benar? Seperti kata Shakespeare: To be or not to be that is the question. Sekali lagi Faith and belief yang benar adalah yang mendekati FAKTA bukan opini, dan untuk itu THE REAL parameternya adalah KINERJA PORTOFOLIO.

Saya mendapat komentar seperti berikut:

"......market itu memang betul dan kasat mata di bandarin,tapi jangan apa-apa kita kaitkan dengan perbandaran..belum tentulah, bisa aja karena salah enter, force sell, ada yang lagi BU, take profit, switching dll...."

"...kita disini nulis panjang lebar, taunya dealer disana salah entry gimana?....

Karena hal diatas dikaitkan dengan ADRO, maka saya ingin memberikan counter opinion komentar diatas sbb:

Apakah ada retail ATAU orang yang bakal kena force sell dikasih pasang bid 100 ribu lot? Yang namanya akan kena force sell tidak mungkin oleh sekuritas di kasih pasang bid 100 ribu lot, kecuali sekuritas tersebut milik komentator ha.ha.ha.100 ribu lot ADRO setara dengan 125 MILIAR. Retail mana yang bisa pasang bid 125 Miliar lalu cabut dan pindahkan ke offer bolak -balik? atau mungkin komentator diatas berpikir 100 ribu lot = 125 ribu rupiah? yang bisa dengan mudah dipindah ke kiri dan ke kanan wkwkwk. Bisakah anda bayangkan bahwa mahkluk tersebut mempunyai kemampuan BUY 125 M, dan juga sekaligus mempunyai kemampuan sell barang adro senilai 125 M ? Saya cukup heran bila ada yang berpikir 'kemungkinan' atau 'kebetulan' ADRO ada yang mau di force sell atau yang BU/take profit wkwwkw, jangan-jangan komentator juga bagian dari bandar( ngebela abis.com), so hati-hati juga nih ( takut.com ) wkwkwkwkw.

Apa iya salah entry bisa bolak balik 100 ribu lot? Kecuali sekali lagi dealernya adalah komentator wkwkwk.Coba silakan counter logika saya wkwkwk.

Komentar berikutnya dari seorang analis yang saya puja:

" itu cara kuno dan terlalu rendahan broo..mindahin saham bagi riteler butuh sejaman, kalau institusi dan "gang" besar tinggal telepon...Mana ada institusi yang mau jualan kalau transfer saham lebih dulu dari kustodi mereka.....

....institusi nitip jualan, besok serah barang masih keburu.."

Jika anda membaca postingan saya dengan seksama, saya mengatakan bahwa era sebelum 2008 benar masih bisa seperti yang dikatakan oleh komentator, itu sebabnya ada kasus seperti Sarijaya. Namun SEKARANG, begitu kita ingin membeli saham, MAKA NAMA kita harus diinput terlebih dahulu.Demikian pula saat melakukan penjualan. Nah bila benar seperti yang komentator katakan bahwa buy saham di sekuritas A lalu langsung sell beberapa menit kemudian di sekuritas B, maka jelas pada sekuritas B nama siapa yang diinput? dan saldo saham langsung jadi negatif. Pertanyaan saya kembalikan kepada komentator, apakah bisa saldo saham di sekuritas B negatif? JIKA anda mengatakan IYA maka anda mohon japri saya, sekuritas mana yang mau melakukan hal tersebut, karena saya pribadi akan membuka account di sekuritas tersebut. Dan patut pembaca ketahui bila ada sekuritas yang melakukan penjualan sebagaimana yang dimaksud komentar diatas, maka jelas sekuritas tersebut melanggar perundang-undangan pasar modal, dan peraturan serta regulasi yang dikeluarkan oleh Bapepam, ancamannya ada ketentuan pidana dan pencabutan izin sekuritas bersangkutan.


Demikianlah saya counter opini pembaca di salah satu milis tersebut dengan logika dan fakta apa yang terjadi pada saham ADRO AALI INCO pada jumat 17 desember 2010 pk. 15:59:20 - 16.00:00.

Dalam postingan saya dengan tema Technical Analysis Vs Bandarmologi, jelas adalah suatu FAKTA yang tidak terbantahkan bahwa itu adalah aksi bandar. Saya menulis hal tersebut hanyalah sebagai sharing dan pembelajaran untuk membuka wawasan sesama trader. Namun apabila ada pihak-pihak yang merasa tidak sependapat dengan postingan tersebut, sah-sah saja, dan wajar, mungkin postingan blog ini hanyalah ditulis dari seorang newbie picisan yang belum mengetahui seluk beluk market dibandingkan para komentator di milis yang sudah expert bahkan ada diantaranya yang telah mendapat gelar dosen saham. Well, that's ok..I appreciate that hehehe.

Semoga dengan penjelasan ini semakin membuka wawasan kita agar terus belajar segala macam ilmu di market,dan pada kesempatan ini saya pribadi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada moderator/pengelola milis tersebut dimana saya juga belajar darinya. Dapat saya katakan bahwa selama perjalanan karir saya di market, beliaulah yang layak disebut The Real Maestro. You are the Top Mbah.

Semoga bermanfaat.

No comments: