Sunday, November 14, 2010

The Pessimistic Return Ratio

Seringkali kita melihat banyak sekali trading system yang dijual mahal. Dari semua trading system yang mahal dan murah tersebut ada yang telah di backtest dan ada juga yang TIDAK di backtest. Proses backtest biasanya menghitung data masa lalu ( past ), sehingga kejadian sesungguhnya pada saat real trade situasi nya BELUM TENTU sama dengan hasil back testnya.

Nah pada sistem yang telah di backtest sekalipun sebetulnya masih belum menjamin suatu trading system tersebut akan perform di masa mendatang, mengapa? karena sebagus apapun suatu sistem menurut hemat saya tetap harus setidaknya harus ada judgement yang benar dari si pengguna untuk menggabungkan characteristic dari suatu saham maupun informasi-informasi di luar Technical Analysis, sehingga sampai pada suatu kesimpulan BUY/ SELL.

Baru- baru ini saya membaca sebuah buku, yang di dalamnya berisi tentang bagaimana menghitung Ratio suatu trading system apakah bagus atau tidak? Metode penghitungan ini ditemukan oleh Ralph Vince, dan dinamakan THE PESSIMISTIC RETURN RATIO.

"Ralph Vince defines the pessimistic return ratio ( PRR ) as the ideal measure for ranking different trials during the optimization process of a trading strategy ( Portofolio Management Formula ). The PRR is define as the performance ratio ( PR ) with one fewer square root winner and one more square root looser. This adjustment will give more weight on sets of trades that include more trades.

[ ( W - √W )/T ] x AW
------------------------ = PRR
[ ( L - √L ) / T ] x AL


where : W= the number of winning or positive trades
L = the number of losing or negative trades
T= W + L = the total number of trades
AW = the average winning trade amount
AL = the average losing trade amount

As indicated by Ralph Vince, a PRR value greater than 2.0 indicates a very good system. A ratio greater than 2.5 is excellent. "


Kebetulan saya mencoba untuk menghitung PRR trading system saya ( 3 MTS trading system ) yang mana saya posting di blog ini stock picknya sejak 12 juli 2010. Pada saat itu saya mulai menguji konsep dasar awal dari system saya tersebut dengan cara memberikan prediksi sinyal buy SEBELUM terjadinya kenaikan harga. Karena pada backtest system lain cenderung menghitung data YANG TELAH terjadi, sehingga sulit di uji validitas performance system tersebut.

Data pada blog ini di Stock Buzz Category ( conservatively) adalah sbb:

WINNING TRADE ( asumsi per trade dengan 100 juta ) sbb:

- 12 Juli 2010 : PGAS = 3 % ( 3 juta )
- 15 Juli 2010 : TINS = 9 % ( 9 juta )
- 22 Juli 2010 : PTBA = 4 % ( 4 juta )
- 2 Agustus 2010 : ADRO = 2,5 % (2,5 juta )
- 15 Agustus 2010 : INCO = 4,7 % (4,7 juta )
- 15 Agustus 2010 : BUMI = 13,6% (13,6 juta )
- 18 Agustus 2010 : ITMG = 2,5 % ( 2,5 juta)
- 5 september 2010 : INCO = 8,2 % (8,2 juta )
- 26 September 2010 : BBNI = 8,1 % ( 8,1 juta )
- 30 September 2010 : BUMI = 9,3 % ( 9,3 juta )
-30 September 2010 : ASII = 2 % ( 2 juta )
- 30 September 2010 : INDF = 3,6 % ( 3,6 juta )
- 9 Oktober 2010 : DOID = 6,5 % ( 6,5 juta )
- 9 Oktober 2010 : UNTR = 6,3% ( 6,3 juta )
- 9 Oktober 2010 : BMRI = 4,5 % ( 4,5 juta )
- 23 Oktober 2010 : BMRI = 3,6 % ( 3,6 juta )
- 23 Oktober 2010 : BBTN = 2,2 % ( 2,2 juta )
- 7 November 2010 : ANTM = 7,9 % ( 7,9 juta )
- 8 November 2010 : AALI = 3 % ( 3 juta )
TOTAL = 104,5 % ( 104.500.000 )

W= 19 AW = 5.5 % atau 5.500.000 === > dari ( 104.5 / 19 )

LOSING TRADE ( asumsi per trade dengan 100 juta dan asumsi losing trade dengan buy HIGH sell 1-2 point di bawah batas stoploss ) sbb:

- 25 Juli 2010 : SMGR = -3 % ( - 3 juta )
- 19 September 2010 : INTP = -2,6% (-2,6 juta )
- 16 Oktober 2010 : INCO = -4% (-4 juta )
- 16 Oktober 2010 : PTBA = -3,4% (-3,4 juta )
- 20 Oktober 2010 : TINS = - 10 % ( - 10 juta )
- 30 Oktober 2010 : ISAT = -4% ( - 4 juta )
- 30 Oktober 2010 : PTBA = - 3 % ( -3 juta )
- 8 November 2010 : BBCA = -4% ( -4 juta )

TOTAL = -34% ( - 34,000,000 )

L= 8 AL = 4,25% atau 4,250,000 === > dari ( 34/8 )

T = 27

Nah sekarang kita masukan rumus :


[ ( W - √W )/T ] x AW
----------------------------- = PRR
[ ( L - √L ) / T ] x AL


[ (19 - √19)/ 27 ] x 5,500,000
-------------------------------------- = PRR
[ ( 8 - √8 )/27 ] x 4,250,000


[ 14,64/27 ] x 5,500,000
------------------------------- = PRR
[ 5,17/27 ] x 4,250,000


0,542 x 5,500,000 2,981,000
--------------------- = ------------ = PRR
0,191 x 4,250,000 811,750


PRR = 3,6 ( Excellent > 2.5 )


Jelas bahwa record dari apa yang di posting di blog ini bukanlah suatu rekayasa dan inilah fakta. Pertanyaan lanjutan sekarang adalah apakah berarti portofolio saya dengan asumsi per trade 100 juta seperti diatas berarti tumbuh 70,5% ( 104,5% - 34% = 70,5%) ? Tentu tidak, karena untuk melakukan per trade 100 juta misalnya dan kita ikuti betul-betul sistem 3 MTS saya setidaknya harus bermodal 400 - 500 juta. Sehingga net profit 70,5 juta jika dihitung dari modal portofolio 400-500 juta maka pertumbuhan portofolio berkisar antara 14%-17,6 % saja selama 5 bulan ( 12 juli 2010 - 12 November 2010). Jadi bila ada yang meng-klaim bisa untung 200% - 1000% persen per tahun portofolionya berdasarkan metode trading atau sytem trading tertentu, dapat saya pastikan hal tersebut tidak benar, karena jika benar ada yang mampu untung 1000% dalam 3 tahun saja, maka orang tersebut bisa mendapatkan gaji sebesar minimal 200 juta per bulan apabila ia mampu menunjukan performa tradingnya ( SOA ) ke sekuritas asing seperti BK ( JP Morgan), Credit Suisse, CLSA, Barclays, Deutche Bank dsb.

Nah dengan kemampuan kita untuk menghitung PRR, maka sebelum anda memutuskan membeli suatu trading system atau Stock Pick alangkah baiknya jika anda melakukan trial error selama minimal 3-6 bulan terlebih dahulu. Caranya adalah: catat betul-betul Buy area nya dan stoplossnya, bila sudah terkumpul beberapa kali trade, gunakan rumus PRR diatas untuk menguji kehandalan trading systemnya/ stock picknya, karena jangan-jangan trading system/ stock pick yang anda beli dan anda bayar PRR nya berada di bawah angka 1,5 hahahahahaha. Jika penjual trading systemnya/ stock picknya tidak berani memberikan uji coba terlebih dahulu , maka besar kemungkinan si penjual hanya menjual sesuatu yang sebetulnya masyarakat umum bisa mendapatkan signal-signal buy/sell secara gratis dari internet atau buku hahahahaha.

Dengan PRR trading system saya yang 3,6 saja menghasilkan pertumbuhan portofolio 14%-17,6% selama 5 bulan, apalagi yang kalau PRR nya di bawah 1,5 ? Jelas sekali pasti lebih kecil pertumbuhannya.

Demikianlah penjelasan tentang Topik The Pessimistic Return Ratio, semoga dengan topik ini semakin membuka wawasan kita tentang fakta dan hal yang benar di market , bukan hanya sekedar opini, ilusi dari suatu hope/ harapan maupun pemahaman yang salah tentang profit dan loss.

Salam

No comments: