Tuesday, August 3, 2010

Redenominasi vs IHSG


Hari ini IHSG di tutup 2973 melemah 86 poin. Tadi siang pukul 12.40 ketika dalam perjalanan menuju kantor, saya kembali mendengar di radio Pas FM, seorang Head Analis salah satu sekuritas mengatakan bahwa sentimen pelemahan IHSG dipicu oleh adanya wacana/isu redenominasi pecahan mata uang rupiah. Setelah tiba di kantor, kembali saya mecermati apa yang terjadi pada IHSG sejak pagi hingga penutupan. Kesimpulan saya adalah: IHSG melemah BUKAN dikarenakan sentimen redenominasi, melainkan dipicu oleh data inflasi yang di luar ekspektasi market yaitu sebesar 1,57 %.

Pelemahan IHSG sama sekali tidak ada hubungannya dengan wacana redenominasi. Makanya kadang saya suka tertawa geli apabila kadang ada hal-hal yang tidak rasional dikemukakan oleh seorang analis. Perlu saya jelaskan bahwa Redenominasi adalah penurunan NOMINAL PECAHAN uang BUKAN NILAI UANG, artinya bila pecahan 1000 menjadi 1 , maka NILAINYA TETAP sehingga misalnya kalau biasanya kita membayar parkir 2000 kita cukup membayar dengan uang 2 rupiah yang baru. BERBEDA dengan sanering yaitu pemotongan NILAI MATA UANG, yang biasanya diakibatkan oleh hyper inflasi suatu negara. Wacana redenominasi ini baru saja di kemukakan oleh Bank Indonesia, dan KALAUPUN terjadi , hal tersebut BUTUH PROSES 5-10 tahun untuk implementasinya. Nah bagaimana mungkin suatu wacana yang hanya dapat diimplementasikan 5-10 tahun lagi berdampak pada pasar modal? hahahahha..dimana logikanya?

IHSG sejak minggu lalu tepatnya 30 Juli 2010, sudah ada tanda-tanda akan merespon negatif data inflasi bulan juli 2010. tadinya perkiraan adalah sebesar 1% dan FAKTANYA adalah 1,57%. dan inilah yang membuat Foreign ( F ) segera merealisasikan Profit di pasar modal Indonesia. Dan ini bisa dibuktikan pada hari ini bahwa F sell off masif saham-saham yang sudah overbought seperti sektor banking dan otomotif. Nah KALAU BENAR analisa seorang analis tadi yang mengatakan bahwa pelemahan akibat redenominasi, maka pertanyaan selanjutnya adalah: Mengapa investor lokal JUSTRU net buy berani membeli saham-saham yang dijual investor asing? hahahhahahha.

Investor asing sebetulnya telah menilai apa yang akan terjadi pada perekonomian Indonesia dalam 3 bulan kedepan. Kita lihat bahwa inflasi menjadi salah satu komponen untuk mengukur PDB Indonesia. Apabila inflasi tinggi dan pada akhirnya Bank Indonesia menaikan Suku Bunga, maka hasilnya adalah Kupon Obligasi akan turun, dan orang akan cenderung melepas rupiah dan beralih ke mata uang asing atau emas,dengan inflasi tinggi otomatis daya beli masyarakat melemah, yang berakibat konsumsi rumah tangga berpotensi menurun, nah hal-hal inilah yang akan membuat PDB kita menurun atau melambat. PDB menurun maka merupakan indikator adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi. Sebelum melambat, mumpung masih profit, ya tentu siapapun akan segera merealisasikan profitnya dulu dalam hal ini adalah investor asing. Jadi sekali lagi tidak ada hubungannya dengan redenominasi.

Berita baiknya adalah investor asing masih belum hengkang dari Indonesia, penjualan masif hanya sebatas profit taking saja, dan saat ini saya berasumsi bahwa investor asing masih wait and see melihat perkembangan selanjutnya, alasannya sederhana saja yaitu kita melihat bahwa dengan melemahnya IHSG yang dipicu penjualan saham oleh investor asing justru malah membuat kurs rupiah menguat di level 8900. Nah kita lihat beberapa hari kedepan apakah kurs rupiah terhadap dollar stabil atau melemah. Waspadai bila terjadi pelemahan rupiah secara rapid.

Secara tehnikal, support IHSg berikutnya adalah 2950 dan 2920. Apabila Indeks IHSG breakdown 2920, sangat disarankan untuk menghindari dulu investasi di pasar saham, karena butuh waktu 1-2 bulan untuk dapat pulih kembali stabil di area 3000 an. Volume transaksi hari ini sangat besar sekali, bahkan saham ASII yang memimpin pelemahan dengan nilai transaksi sebesar 600 Miliar. Peringatan telah bahwa akan terjadi pelemahan di sektor banking dan otomotif telah saya posting pada hari Minggu 31 Juli 2010 dengan topik IHSG PREVIEW 2-6 Agustus 2010. Saya pikir dalam beberapa hari kedepan tentu sudah akan ada perlawanan dan arah IHSG akan mulai datar walau sangat kuat indikasinya akan berada di area di bawah 3020

Semoga bermanfaat dan salam sejahtera


No comments: